LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
OLEH
:
KELOMPOK
2
1.
I Made Wahyu Guna Arta (1411305006)
2.
Kadek Dwi Ananda Nugraha (1411305007)
3.
I Putu Abiseka Krisna Murti (1411305008)
4.
I Gusti Nyoman Melyani (1411305010)
5.
I Muna Baskara (1411305011)
6.
I Gusti Ayu Indah Kusuma Dewi (1411305012)
7.
Ivan Alexander sormin (1411305013)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada mulanya perbedaan senyawa karbon
(senyawa organik)
dengan senyawa anonorganik didasarkan atas asal-usul senyawa tersebut. Senyawa
yang berasal dari makluk hidup disebut senyawa organik, sedangkan senyawa yang bersal dari benda-benda mati dinamakan senyawa anonorganik.Walaupun sekarang batasan itu kurang tepat namun perberbeda senyawa –senyawa masih dibedakan menjadi senyawa karbon (senyawa
organik) dan senyawa anonorganik.
Untuk membedakan senyawa organik dengan senyawa anonorganik, secara kualitatif dapat dilakukan dengan jalan membakar senyawa-senyawa tersebut. Umumnya senyawa-senyawa organik lebih mudah terbakar dan apabila pembakaran di lanjutkan, akan berubah menjadi
caramel lalu menguap menjadi CO2, CO ataupun gas
NH3. Tetapi senyawa anorganik tidak dapat terbakar sampai habis
(masih saja tersisa berupa oksida-oksida logam), kecuali beberapa senyawa anorganik yang mudah menguap mudah terurai menjadi
gas atau mudah menyublin,
seperti HCL, HNO3,H2SO4,NH4CL,S,
Hg,H2O,I2,Br2
dan lain-lain.
1.2 Tujuan
Untuk membedakan senyawa karbon (senyawa organik) dengan senyawa anorganik.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Senyawa
adalah zat yang terbentuk dari penggabungan unsur-unsur dengan pembentuknya.
Senyawa dihasilkan dari reaksi kimia antara dua unsur atau lebih melalui reaksi
pembentukan. Senyawa organik atau senyawa karbon adalah suatu senyawa yang
unsur-unsur penyusunya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hydrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor (Riswiyanto, 2009).
Senyawa organik adalah golongan
besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida,
karbonat, dan oksida karbon. Banyak diantara senyawa organik seperti protein,
lemak, dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam biokimia. Diantara
beberapa golongan senyawa organik adalah senyawa alifatik (rantai karbon yang
dapat di ubah gugus fungsinya), hidrokarbon aromatik (senyawa yang mengandung
paling tidak satu cincin benzena), senyawa heterosiklik (yang mencakup
atom-atom nonkarbon dan struktur cincinnya), dan polimer (molekul rantai
panjang gugus berulang) (wawan, 2009).
Sifat fisika senyawa organik seperti titik leleh, titik didih, kelarutan
tergantung pada struktur, gugus fungsi, dan berat molekul. Gugus fungsi suatu
molekul organik sangat menentukan sifat reaksinya. Seperti halide (alkil
halida), hidroksil (alkohol dan karboksilat), karbonil (aldehida dan keton),
amino, dan sulfonil.
Ada dua jenis model analisis,
yaitu analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kualitatif membahas
mengenai identifikasi zat – zat. Urusannya adalah unsur atau senyawa apa yang
terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis
kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur (Vogel, 1985).
Analisis kualitatif merupakan
suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang
tidak di ketahui. Analisis kualitatif merupakan suatu cara yang paling efektif
untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.Dalam
metode analisis kualitatif,kita menggunakan beberapa pereaksi,di antaranya
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik ( Miessler,1991 ).
Terdapat tiga pendekatan analisis
kualitatif yang biasa dilakukan yaitu : perbandingan antara data retensi solut
yang tidak diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada kondisi yang
sama. Dengan cara spiking, yaitu dilakukan dengan menambah sampel yang
mengandung senyawa tertentu yang akan diselidiki pada senyawa baku pada kondisi
yang sama. Dan dengan cara menggabungkan alat kromatografi dengan spectrometer
massa (Gandjar, 2007).
Mengidentifikasi
reaksi-reaksi khusus senyawa yang mengandung C, H, O dapat di lakukan dengan
metode analisis secara kualitatif. Analisis kualitatif adalah analisis untuk
melakukan identifikasi elemen,spesies, dan atau senyawa-senyawa yang ada di
dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya suatu sampel (Gandjar, I.G. dan Rohman, A.,2007).
BAB
III
METODE
3.1 Bahan
·
Garam
·
Gula
·
Asam asetat
·
Asam phosfat
3.2 Alat
·
Cawan porselin
·
Gelas ukur
·
Kompor
3.3 Cara Kerja
·
Ambil sedikit asam asetat dan masukkan kedalam cawan porselin atau tabung reaksi kemudian panaskan
di atas nyala api.
·
Ambilah sedikit asam phosfat,
kemudian kerjakan seperti cara diatas.
·
Ambil gula tebu, garam, kemudian kerjakan seperti cara di atas.
·
Amati apa yang terjadi.
BAB IV
Tabel 1
No.
|
Nama Senyawa
|
Perubahan Warna
|
Keterangan
|
1
|
Asam asetat
|
-
|
Terjadi letupan
|
2
|
Garam
|
Kecoklatan
|
Terdapat
gelembung gas
|
3
|
Asam phosfat
|
-
|
Terdapat
gelembung gas
|
4
|
Gula
|
Merah bata
|
Terdapat
gelembung gas
|
HASIL
PEMBAHASAN
·
Percobaan pertama pada asam asetat terjadi letupan saat
di panaskan dan warnanya bening.
·
Percobaan kedua pada garam terjadi perubahan warna menjadi kecoklatan dan terdapat gelembung
gas.
·
Percobaan ketiga pada asam phosfat tidak terjadi perubahan warna dan terdapat gelembung
gas.
·
Percobaan keempat pada gula terjadi perubahan warna menjadi merah bata dan terdapat gelembung gas.
BAB
V
KESIMPULAN
Yang dapat kami
simpulkan dari percobaan diatas yaitu senyawa-senyawa
organik lebih mudah terbakar dan apabila pembakaran dilanjutkan, akan berubah menjadi
caramel lalu menguap menjadi CO2, CO, ataupun gas
NH3. Tetapi senyawa anonorganik tidak dapat terbakar hingga habis serta dari 4 percobaan hanya garam,
asam phosfat dan gula saja terdapat gelembung
gas.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alkan termasuk dalam hidrokarbon jenuh (asiklik). Jenis alkana
yang paling sederhana adalah metana.Alkana tidak larut dalam
air dan senyawa ini berbentuk cairan
yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal ini di sebabkan karena alkana
yang bersifat non polar.
Alkan mempunyai titik didih
yang rendah dibandingkan dengan senyawa
organik lain dengan berat molekul
yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik menarik
diantara molekul non polar lemah, sehingga proses pemisahan molekul satu dengan yang lainnya (sama dengan proses perubahan dari fase cair ke fase gas) relatif memerlukan sedikit energi.
1.2 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu dan mengerti tentang:
a. Cara
pembuatan senyawa hidrokarbon alifatis jenuh (alkana)
b. Mengetahui sifat-sifat dari bahan
yang di gunakan
c. Menulis reaksi dan mekanismenya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Alkana
merupakan suatu golongan hidrokarbon alifatik jenuh dengan penyusunnya adalah
karbon dalam rantai terbuka. Alkana mempunyai rumus empiris CnH2n+2.
Pemberian nama pada alkana dengan rantai tidak bercabang yaitu dengan cara
menyatakan jumlah atom karbonnya dan ditambah akhiran-ana yang berarti senyawa
tersebut adalah hidrokarbon alifatik jenuh.
Sifat – sifat
alkana
·
Hidrokarbon
jenuh (alkana rantai lurus dan siklo/cincin alkana)
·
Disebut
golongan paraffin : afinitas kecil (sedikit gaya gabung)
·
Sukar
bereaksi
·
C1 –
C4 pada t dan p normal adalah gas
·
C4 –
C17 pada t dan p normal adalah cair
·
>
C18 pada t dan p normal adalah padat
·
Titik
didih makin tinggi : terhadap pemanbahan unsure C
·
Jumlah
atom C sama : yang bercabang mempunyai TD rendah
·
Kelarutan
: mudah larut dalam pelarut non polar
·
BJ
naik dengan penambahan jumlah unsure C
·
Sumber
utama gas alam dan petroleum
Pembuatan senyawa
alkana :
1. Secara komersial : Pemecahan (cracking)
Pemecahan
(cracking) adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan molekul-molekul
hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul yang lebih kecil dan lebih
bermanfaat. Penguraian ini dicapai dengan menggunakan tekanan dan suhu tinggi
tanpa katalis, atau suhu dan tekanan yang lebih rendah dengan sebuah katalis.
Sumber molekul-molekul hidrokarbon yang besar biasanya adalah fraksi nafta atau
fraksi minyak gas dari penyulingan minyak mentah (petroleum) menjadi beberapa
fraksi. Faksi-fraksi ini dipecah. Tidak ada reaksi unik yang terjadi pada
proses pemecahan. Molekul-molekul hidrokarbon dipecah secara acak menghasilkan
campuran-campuran hidrokarbon yang lebih kecil, beberapa diantaranya memiliki
ikatan rangkap karbon-karbon. Sebagai contoh, salah satu reaksi yang mungkin
terjadi untuk hidrokarbon C15H32adalah :
C15H32 2C2H4 +
C3H6 + C8H18
Ini
hanya merupakan salah satu cara untuk memecah molekul C15H32.
Senyawa pecahan yang dihasilkan berupa etena dan propena yang merupakan bahan
yang penting untuk membuat plastic atau untuk menghasilkan bahan-bahan kimia
organic yang lain. Oktana merupakan salah satu molekul yang terdapat dalam
petrol (bensin).
Pemecahan
(cracking) terbagi menjadi 2 cara :
a. Pemecahan Katalis
Pemecahan
modern menggunakan zeolit sebagai katalis. Zeolit ini merupakan aluminosilikat
kompleks, dan memikili kisi besar (terdiri dari atom aluminium, silicon dan
oksigen) yang membawa muatan negative. Zeolit tentunya terkait denga ion-ion
positif seperti ion-ion natrium. Anda bisa menjumpai zeolit jika anda mengerti
tentang resin-resin penukar ion yang digunakan dalam pelicinanair. Alkana
dicampur dengan katalis pada suhu sekitar 500oC dan pada tekanan
yang cukup rendah. Zeolit digunakan dalam pemecahan katalisis untuk
menghasilkan persentase tinggi dari hidrokarbon yang memiliki jumlah atom
karbon antara 5 – 10, sangat bermanfaat untuk fetrol (bensin). Zeolit juga
menghasilkan proporsi alkana bercabang yang tinggi dan hidrokarbon aromatic
seperti benzene.
b. Pemecahan Termal
Pada
pemecahan termal, digunakan suhu yang tinggi (biasanya antara 450oC
sampai 750oC) dan tekanan tinggi (sampai sekitar 70 atm) untuk
menguraikan hidrokarbon-hidrokarbon yang besar menjadi hidrokarbon yang lebih
kecil. Pemecahan termal menghasilkan caampuran produk yang mengandung banyak
hidrokarbon dengan ikatan rangkap, yakni alkena. Pemecahan termal tidak
melibatkan pembentukkan senyawa intermediet ionic seperti pada pemecahan kaatalisis.
Justru, ikatan C-C terputus sehingga masing-masing atom karbon memiliki 1
elektron tunggal. Denga kata lain, terbentuk radikal bebas. Reaksi-reaksi dari
radikal bebas akan menghasilkan berbagai produk.
2. Secara laboraturium
a) Hidrogenasi senyawa alkena dan alkuna
Alkena (CnH2n)
+ H2 Alkana (CnH2n+2)
Reaksi ini
menggunakan katalis platina / nikel
b) Reduksi Alkil Halida
c) Reduksi Metal dan Asam
R-H +
Zn R-H Alkana + Zn2 + X-
Contoh :
H2C-CH2-Cl
+ Zn2+ + H+ H2C-CH3 (etana)
+ Zn22+ + C-
d) Sintasa Dumas
Garam
Na-karboksilat jika dipanaskan bersama-sama dengan NaOH, maka akan terbentuk
alkana.
CH3COONa
+ NaOH CH4 + Na2CO3
Na-asetat Metana
CH3CH2CH2-COONa
+ Na CH3CH2CH3 + Na2CO3
Na-butirat Propane
e) Reaksi Wurtz
Suatu reaksi
pembuata paraffin hidrokarbon (alkana) dengan merefluks alkil halide
(haloalkana) dengan logas natrium dalam eter kering. Pereduksi selain
alkilmetal dapat digunakan mg, Ni(CO)4, t-BuLi
R-X + R’-X
+2Na R-R’ Alkana + 2NaX
CH3CH2Cl
+ CH3-Cl + 2Na CH3CH2CH3 (propane)
+ 2NaCl
f) Hidrolisis Pereaksi Grignard
Pereaksi Grignard
memiliki rumus umum RMgx dimana X adalah sebuah halogen, dan R adalah sebuah
gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin benzene). Pada pembahasan
ini, kita menganggap R sebagai sebuah gugs alkil. Pereaksi grignard sederhana
berupa CH3CH2MgBr
Hidrolisis dengan
pereaksi Grignard melewati 2 tahap :
1. R-X + Mg R-Mg-X
CH3CH2Cl
+ Mg CH3CH2Mg-Cl
2. R-Mg-X
+ H2O R-H (alkana) + (OH)-Mg-X
CH3CH2MgCl
+ H2O CH3CH3 (etana) +
(OH)-Mg-Cl
Reaksi-reaksi pada
alkana
1. Reaksi
oksidasi
R-H + O2 CO2 +
H2O + panas (R=gugus alkil)
2. Halogenisasi
R-H + Cl2 RCl
+ HCl (R=gugus
alkil)
Alkana dapat
bereaksi dengan halogen dalam pengaruh pana sinar UV.
3. Nitrasi
R-H + HNO3 R-NO2 +
H2O (R=gugs alkil)
Reaksi antara
alkana dengan asam nitrat berlangsung antara suhu 150oC-475oC
4. Sulfonasi
R-H + H2SO4 R-SO3H
+ H2O (R=gugus alkil)
BAB
III
METODE
3.1 Bahan
·
NaOH
·
NatriumBenzonat
3.2 Alat
·
Pipet kapiler
·
Tabungreaksi
·
Mortar stemper
·
Api Bunsen
·
Kapas
3.3 Cara Kerja
Gerus satu sendok makan natrium benzoat dan satu sendok NaOH dalam
mortar. Kemudian ambil satu sendok campuran tadi dan masukkan dalam tabung reaksi serta tutup dengan kapas. Panasilah tabung reaksi
yang berisi bahan campuran sampai keluar gelembung.
Amati apakah ada cairan lain dan bagaimana baunya?
Ulangi percobaan sekali lagi.
BAB IV
Tabel 2
No.
|
Senyawa Natrium
benzoat+NaOH
|
Keterangan
|
1
|
Percobaan pertama
|
Terdapat cairan
warna hitam dan berbau seperti bahan bakar
|
2
|
Percobaan kedua
|
Terdapat cairan
warna hitam dan berbau seperti bahan bakar
|
HASIL
PEMBAHASAN
Ø Percobaan pertama terdapat cairan yang keluar berwarna hitam serta berbau seperti bahan bakar.
Ø Percobaan kedua juga terdapat cairan
yang berwarna hitam serta berbau seperti bahan bakar.
Ø Reaksi NaOH + C6H5NaO2 =>
H2O + C6H5COONa
BAB
V
KESIMPULAN
Yang
dapat kami simpulkan dari percobaan diatas yaitu alkana memiliki titik didih
yang redah dibandingkan dengan senyawa
organik yang lain
dengan berat molekul
yang sama. Hal ini disebabkan karena daya tarik-menarik diantara molekul non polar lemah, sehingga pemisahan molekul satu dengan
yang lainnya relatif
memerlukan sedikit energi.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.1
Latar Belakang
Alkana
termasuk dalam hidrokarbon jenuh ( asiklik ). Jenis alkana yang paling
sederhana adalah metana. Alkana tidak larut dalam air dan senyawa ini berbentuk
cairan yang lebih ringan dari air, karena itu alkana terapung di atas air. Hal
ini disebabkan karena alkana yang bersifat non polar.
Alkana mempunyai titik didih yang rendah dibandingkan
dengan senyawa organik lain dengan berat molekul yang sama. Hal ini disebabkan
karena daya tarik menarik diantara molekul non polar lemah, sehingga proses
pemisahan molekul satu dengan yang lainnya ( sama degan proses perubahan dari
fase cair ke fase gas ) relative memerlukan sediit energi.
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang
mempunyai ikatan rangkap dua. Alkana dan alkena dapat dibedakan dengan berbagai
macam reagen atau pereaksi, diantaranya dengan pereaksi Beayer, yang mengandung
KmnO4. Kedua golongan senyawa ini juga dapat dibedakan bila
direaksikan dengan air brom (Br2). Ada beberapa cara kimia lain yang
juga dapat digunakan untuk membedakan kedua golongan senyawa ini.
Pada praktikum ini contoh senyawa hidrokarbon jenuh
digunakan minyak tanah, dapat juga digunakan BBM yang lain. Minyak kelapa
digunakan untuk contoh senyawa yang mengandung ikatan rangkap dua / ganda,
tetapi minyak kelapa bukan termasuk golongan alkena.
1.2 Tujuan :
a.
Membedakan
senyawa jenuh dan tidak jenuh
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alkana biasa disebut
dengan senyawa hidrokarbon jenuh. Disebut
hidrokarbon karena di dalamnya hanya terkandung atom karbon dan hidrogen. Disebut jenuh
karena hanya memiliki ikatan tunggal
C-H dan C-C saja. Alkana memiliki rumus umu CnH2n+2, dimana adalah bilangan
asli yang menyatakan jumlah atom karbon. Alkana
juga sering disebut sebagai senyawa alifatik (Yunani =aleiphas yang berarti lemak). Hal ini dikarenakan
lemak-lemak hewani mengandung
karbon rantai panjang yang mirip dengan alkana
Alkana dengan satu formula dapat
membentuk beberapa struktur
molekul. Misalnya alkana dengan empat atom karbon dapat membentuk normal butana dan isobutana,
keduanya sama-sama memiliki
rumus molekul C4H10. Hal yang sama juga terjadi untuk C5H12, dan seterusnya. Suatu senyawa
yang memiliki jumlah dan macam
atom sama tetapi berbeda dalam penataannya disebut dengan isomer. Isomer berasal dari bahasa Yunani; isos + meros yang berarti terbuat dari bagian
yang sama. Senyawa seperti butana dan isobutana hanya
berbeda pada urutan atom yang terikat satu sama lainnya, disebut isomer konstitusional.
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon
yang mengandung ikatan
rangkap karbon-karbon. Alkena terdapat dalm jumlah berlebih di alam. Etilena, sebagai
contohnya, adalah hormone tanaman
yang memacu pematangan buah, dan α-pinen adalah senyawa
terbanyak dalam turpentin. Contoh lainnya adalah beta karoten, mengandung sebelas ikatan
rangkap dua, merupakan pigmen
warna kuning yang mewarnai wortel. Beta karoten merupakan
pro vitamin A.
Pada praktikum ini contoh senyawa
hidrokarbon jenuh digunakan minyak tanah, sedangkan minyak kelapa digunakan
untuk contoh senyawa hidrokarbon tak jenuh
BAB III
METODE
3.1 Bahan :
·
Minyak
Tanah
·
Minyak
Kelapa
·
Air
Brom
·
Pereaksi
Baeyer
·
Natrium
Benzoate
·
NaOH
3.2 Alat :
·
Tabung
Reaksi
·
Gelas
Piala
·
Pipet
Tetes
·
Lumpung
·
Kapas
·
Sendok
Makan
3.3
Cara Kerja :
A.
Identifikasi
alkana dan alkena
·
Sediakan
2 tabung reaksi masing-masing diisi 2 ml minyak tanah
a. Tabung pertama tambahkan 2-3 tetes air brom
b. Tabung kedua tambahkan 1-2 tetes pereaksi Baeyer
·
Amati perubahan warna yang terjadi dan tulis
persamaan reaksinya
·
Sediakan
2 tabung reaksi masing-masing diisi 2 ml minyak kelapa
a. Tabung pertama tambahkan 2-3 tetes air brom
b. Tabung kedua tambahkan 1-2 tetes pereaksi Baeyer
·
Amati
perubahan warna terjadi dan tulis persamaan reaksinya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
No.
|
Reaksi
|
Warna
|
Keterangan
|
1
|
Minyak tanah +
Brom (Br2)
|
Kuning
|
Mengendap
|
2
|
Minyak tanah +
Baeyer (KmnO4)
|
Ungu
|
Mengendap
|
3
|
Minyak kelapa +
Brom (Br2)
|
Bening
|
Tidak Mengendap
|
4
|
Minyak kelapa +
Baeyer (KmnO4)
|
Ungu
|
Mengendap
|
HASIL PEMBAHASAN
·
Minyak
tanah + 2 tetes air brom dengan perubahan warna menjadi kuning dan mengendap.
·
Minyak
tanah + 2 tetes preaksi baeyer dengan perubahan warna menjadi ungu dan
mengendap.
·
Minyak
kelapa + 2 tetes air brom dengan perubahan warna tetap dan tidak mengendap.
·
Minyak
kelapa + 2 tetes preaksi baeyer dengan perubahan warna menjadi ungu dan mengendap.
BAB V
KESIMPULAN
Yang dapat kami simpulkan dari percobaan diatas yaitu
senyawa yang mengalami pengendapan termasuk senyawa jenuh (alkana) sedangkan
yang tidak mengendap namun berupa warna termasuk senyawa tidak jenuh.
DAFTAR PUSTAKA
Prasojo, Stefanus
Layli. 2006. Kimia Organik I.
PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta
1 Komentar:
Caesars Casino Online | Complaints - Dr. Maryland
All casino complaints are resolved within 24 인천광역 출장안마 hours of 강릉 출장안마 the 진주 출장안마 settlement of 거제 출장샵 disputes within the designated 24 hours 평택 출장안마 of payment. Caesars Online offers a
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda